nikmatnya wahai kaum pemikir
keseharian menulis dan membaca
hidup layaknya musyafir
berburu tujuan dan makna
sungguh keras hidup mereka
belajar kata dan realita
seumpama yang diambang mata
adalah nyata ataupun fana
runyamnya wahai kaum pegawai
bekerja menguras akal dan tenaga
kebebasan ibarat dirantai
tuk melaksanakan tugas dan perintah
amat bahagia oh hidup pekerja
lelah keringat dibayar upah
baik segepok pun secercah
ialah kongkrit dan sementara